Kritik intern dan kritik ekstern merujuk kepada dua metode evaluasi yang berbeda yang digunakan dalam proses penelitian dan analisis. Kritik intern melibatkan evaluasi detail atas kualitas internal sebuah penelitian atau pekerjaan, mencakup desain penelitian, prosedur, metodologi, dan interpretasi data. Ini biasanya dilakukan oleh penulis sendiri atau oleh pihak dalam organisasi atau proyek yang sama.
Sebaliknya, kritik ekstern merujuk kepada penilaian independen yang dilakukan oleh individu atau grup yang tidak terlibat langsung dalam penelitian atau proyek tersebut. Kritik ini melibatkan pemeriksaan terhadap validitas dan reliabilitas hasil penelitian, serta relevansinya terhadap bidang pengetahuan yang lebih luas.
Pembahasan
Kritik intern digunakan untuk menjamin integritas dan validitas sebuah penelitian dari dalam. Evaluasi ini melibatkan pemeriksaan yang cermat dari segala aspek pekerjaan, dari konsep awal hingga hasil akhir. Kritik intern ini penting untuk menjamin bahwa suatu penelitian atau analisis dilakukan dengan mengikuti standar dan protokol saintifik yang tepat dan etis, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap validitas dan reliabilitas dari penelitian tersebut.
Di sisi lain, kritik ekstern memberikan perspektif independen yang dapat menantang asumsi dan hasil penelitian. Kritik ekstern ini memiliki potensi untuk menemukan isu atau kesalahan yang mungkin terlewat oleh tim penelitian internal. Evaluasi eksternal cenderung memiliki otoritas lebih tinggi di mata publik atau komunitas akademis, karena dianggap kurang rentan terhadap bias atau konflik kepentingan.
Kedua jenis kritik ini memainkan peran penting dan komplementer dalam proses penelitian. Mereka memastikan bahwa penelitian dan analisis memenuhi standar tertinggi, dan membantu dalam proses perbaikan dan perkembangan dalam praktek penelitian. Kombinasi dari kedua kritik intern dan ekstern menjamin tingkat akuntabilitas dan transparansi yang penting dalam proses penelitian dan penelitian akademik.
